Tantangan Keuangan Negara Surabaya di Era Globalisasi


Tantangan Keuangan Negara Surabaya di Era Globalisasi

Tantangan keuangan negara Surabaya di era globalisasi semakin kompleks dan membutuhkan strategi yang tepat untuk menghadapinya. Dalam mengelola keuangan negara, Surabaya harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia global.

Menurut Kepala Biro Perekonomian Pemkot Surabaya, Bambang Setiawan, “Keterbukaan ekonomi dan arus globalisasi membuat tantangan keuangan negara semakin berat. Surabaya harus mampu bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia maupun di dunia.”

Salah satu tantangan keuangan negara Surabaya di era globalisasi adalah fluktuasi kurs mata uang. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, “Fluktuasi kurs mata uang dapat mempengaruhi neraca perdagangan dan cadangan devisa negara. Surabaya perlu memiliki strategi yang kuat dalam menghadapi fluktuasi ini.”

Selain itu, tantangan keuangan negara Surabaya juga datang dari perubahan regulasi dan kebijakan ekonomi global. Menurut Ekonom senior Bank Dunia, Indrawan Nugroho, “Surabaya harus mampu mengantisipasi perubahan regulasi dan kebijakan ekonomi global yang dapat mempengaruhi perekonomian negara.”

Dalam menghadapi tantangan keuangan negara Surabaya di era globalisasi, pemkot Surabaya perlu melakukan berbagai langkah strategis. Hal ini sejalan dengan pendapat Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Bambang Eko, yang menyatakan, “Pemkot Surabaya perlu melakukan diversifikasi sumber pendapatan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan negara untuk menghadapi tantangan di era globalisasi.”

Dengan kesadaran akan kompleksitas tantangan keuangan negara Surabaya di era globalisasi, diharapkan pemkot Surabaya dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola keuangan negara dengan baik. Sehingga, Surabaya dapat tetap bersaing dan berkembang di tengah arus globalisasi yang semakin cepat dan dinamis.