BPK Surabaya merupakan lembaga yang bertanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan keuangan negara di Surabaya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa lembaga ini juga menghadapi berbagai tantangan dan hambatan dalam menjalankan tugasnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh BPK Surabaya adalah keterbatasan sumber daya manusia. Menurut Bambang Prijambodo, Ketua BPK Surabaya, “Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, namun jumlah pegawai yang terbatas membuat kami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan cepat dan efisien.” Hal ini tentu menjadi hambatan dalam melakukan pemeriksaan dengan baik.
Selain itu, BPK Surabaya juga dihadapkan pada tantangan teknologi. Dalam era digital seperti sekarang ini, pemeriksaan keuangan juga harus dilakukan secara cermat dan teliti menggunakan teknologi yang mutakhir. Hal ini membuat BPK Surabaya harus terus mengikuti perkembangan teknologi agar dapat melakukan pemeriksaan dengan akurat.
Selain tantangan tersebut, BPK Surabaya juga menghadapi hambatan dalam hal koordinasi dengan instansi terkait. Menurut Siti Hartati, Anggota BPK Surabaya, “Kerjasama yang baik dengan instansi terkait sangat diperlukan dalam melakukan pemeriksaan keuangan. Namun, seringkali terdapat kendala dalam hal koordinasi dan komunikasi antar lembaga.” Hal ini tentu menjadi hambatan dalam menjalankan tugas pemeriksaan.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, BPK Surabaya tetap bertekad untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan BPK Surabaya dapat terus melakukan pemeriksaan keuangan dengan transparan dan akurat demi kemajuan Surabaya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tantangan dan hambatan dalam kerja BPK Surabaya memang tidak sedikit. Namun, dengan kesungguhan dan kerja keras, diharapkan lembaga ini dapat terus melakukan pemeriksaan keuangan dengan baik demi kemajuan perekonomian Surabaya.