Implementasi sistem akuntansi pemerintah di Surabaya memang menjadi sorotan publik belakangan ini. Banyak yang bertanya-tanya, apakah implementasi tersebut sukses atau gagal? Menurut pakar akuntansi pemerintah, Dr. Ahmad Heryanto, implementasi sistem akuntansi pemerintah di Surabaya masih dalam tahap awal dan perlu waktu untuk melihat hasilnya.
Menurut data yang dihimpun dari Dinas Pendapatan dan Keuangan Kota Surabaya, implementasi sistem akuntansi pemerintah telah berjalan sejak tahun 2018. Namun, masih banyak kendala yang dihadapi dalam proses implementasinya. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman dan keterampilan pegawai dalam menggunakan sistem tersebut.
Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas implementasi sistem akuntansi pemerintah di Surabaya. Beliau mengatakan, “Kami terus melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada seluruh pegawai agar mereka dapat menguasai sistem ini dengan baik.”
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak kritik yang dilontarkan terkait implementasi sistem akuntansi pemerintah di Surabaya. Menurut seorang aktivis masyarakat, Rani Kusuma, “Sistem akuntansi pemerintah yang baik harus dapat memberikan transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Namun, hingga saat ini, masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki.”
Meskipun begitu, Dr. Ahmad Heryanto menekankan pentingnya kesabaran dalam menilai keberhasilan implementasi sistem akuntansi pemerintah di Surabaya. Beliau menambahkan, “Perubahan tidak akan terjadi secara instan. Dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk melihat hasil yang nyata.”
Dengan berbagai masukan dan kritik yang diterima, pemerintah Kota Surabaya diharapkan terus meningkatkan kualitas implementasi sistem akuntansi pemerintah. Sukses atau gagalnya implementasi sistem tersebut akan sangat bergantung pada upaya yang dilakukan oleh pihak terkait. Semoga ke depannya, implementasi sistem akuntansi pemerintah di Surabaya dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.